Sebelumnya, jelang kompetisi Liga 1 musim 2017 dimulai, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) merumuskan aturan-aturan terkait pembatasan usia pemain.
Hal itu dilakukan demi memunculkan bibit-bibit pesepakbola usia muda yang akan dipanggil masuk ke tim nasional (timnas) Indonesia di berbagai kelompok umur.
Ternyata regulasi itu tidak akan berlaku selamanya. Edy menyatakan, regulasi itu nanti pasti akan dicabut dan kembali menggunakan aturan normal.
"Pemain kan sudah ditemukan (pemain timnas), sehingga regulasi kita kembalikan normal seperti semula. Jadi bukan karena ada apa ada apa. Contoh Bali United terambil empat pemain, Persib dua pemain, dan PS TNI satu pemain," ujar Edy.
"Kalau sudah kita dapatkan, ke depan pembinaan sudah langsung, tidak kembali ke klub, dan langsung ditangani oleh coach dalam rangka persiapan timnas tampil di ajang internasional," sambungnya.
Kendati demikian, regulasi U-23 bisa jadi akan diaktifkan kembali suatu saat nanti. Terutama jika timnas kembali membutuhkan suntikan pemain-pemain muda.
"Kalau kita membutuhkan pemain, karena jumlah pemain bola kita itu hanya 76 ribu dari 250 juta. Jadi sedikit sekali," tuturnya.
Edy mencontohkan negara yang pernah menjajah Indonesia, Belanda. Meski negaranya kecil, namun jumlah pesepakbola di sana sangatlah melimpah.
"Kita bandingkan dengan Belanda, Belanda penduduknya ada 18 juta dan pemain bolanya ada 1,2 juta," ucapnya.
"Makanya kita perlu memfasilitasi ini walaupun menyalahi statuta, tapi kita izin kepada FIFA, kita beri tahu alasan-alasan ini, dan FIFA mengizinkan. Sehingga kemarin diputaran pertama Liga 1 kita diizinkan untuk melakukan regulasi yang berjalan," demikian Edy.
Ternyata regulasi itu tidak akan berlaku selamanya. Edy menyatakan, regulasi itu nanti pasti akan dicabut dan kembali menggunakan aturan normal.
"Pemain kan sudah ditemukan (pemain timnas), sehingga regulasi kita kembalikan normal seperti semula. Jadi bukan karena ada apa ada apa. Contoh Bali United terambil empat pemain, Persib dua pemain, dan PS TNI satu pemain," ujar Edy.
"Kalau sudah kita dapatkan, ke depan pembinaan sudah langsung, tidak kembali ke klub, dan langsung ditangani oleh coach dalam rangka persiapan timnas tampil di ajang internasional," sambungnya.
Kendati demikian, regulasi U-23 bisa jadi akan diaktifkan kembali suatu saat nanti. Terutama jika timnas kembali membutuhkan suntikan pemain-pemain muda.
"Kalau kita membutuhkan pemain, karena jumlah pemain bola kita itu hanya 76 ribu dari 250 juta. Jadi sedikit sekali," tuturnya.
Edy mencontohkan negara yang pernah menjajah Indonesia, Belanda. Meski negaranya kecil, namun jumlah pesepakbola di sana sangatlah melimpah.
"Kita bandingkan dengan Belanda, Belanda penduduknya ada 18 juta dan pemain bolanya ada 1,2 juta," ucapnya.
"Makanya kita perlu memfasilitasi ini walaupun menyalahi statuta, tapi kita izin kepada FIFA, kita beri tahu alasan-alasan ini, dan FIFA mengizinkan. Sehingga kemarin diputaran pertama Liga 1 kita diizinkan untuk melakukan regulasi yang berjalan," demikian Edy.